Minggu, 20 Desember 2020

Dampak-dampak buruk UN di Indonesia

Bagi siswa : 
siswa menderita masalah psikologis yang serius. Banyak siswa  mengalami kecemasan saat ujian, dan banyak yang merasa frustasi karena gagal ujian. Kondisi psikologis siswa saat menempuh ujian tidaklah sama satu dengan yang lain. Kecemasan tentunya mempengaruhi performa peserta ujian, yang pada gilirannya berimbas pada hasil ujian. Tekanan psikologis inilah yang rupanya tidak diperhitungkan oleh penyelenggara ujian nasional.
Bagi guru :
guru kehilangan energi kreatif mereka dalam mengajar. Guru-guru merasa bahwa tidak ada gunanya merancang pengajaran kreatif dan inovatif karena materi itu tidak akan diujikan.Akibatnya, guru mengajar semata-mata demi tes. Maka dari itu materi yang diajarkan hanya materi yang keluar di ujian.

Undang-undang menghendaki agar pendidikan sungguh-sungguh mampu membekali siswa dengan kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosi. Akan tetapi, di sisi lain, pemerintah secara tidak sadar telah menghambat tujuan pendidikan yang mulia tersebut melalui pemberlakuan ujian yang distandardkan dan tersentralisasi itu. Kalau akhirnya nasib siswa ditentukan hanya oleh ujian tiga hari dan pada saat yang sama reputasi sekolah dipertaruhkan, adalah masuk akal jika guru lalu berpikir, untuk apa repot-repot mempersiapkan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan atraktif?
Disadari atau tidak, ujian nasional telah menyebabkan guru dan seluruh komunitas sekolah mengarahkan perhatian mereka pada ujian penentu kelulusan itu.

Minggu, 06 Desember 2020

UN antara Pro dan Kontra

Pro
  1. Ketertekanan dalam menghadapi UAN telah menjadikan UAN sebagai pemacu semangat belajar.  UAN menuntut sekolah dan siswa untuk unjuk prestasi, bimbingan belajar di galakkan, dan program program pendukung serupa giat di laksanakan. Senada dengan fenomena ini, demikianlah pendapat yang dinyatakan oleh kelompok pendukung UAN yakni bahwa UN di yakini akan mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
  2. Ujian Akhir Nasional perlu diadakan, dalam rangka untuk mengetahui daya beda pencapaian target dari standar nasional yang ditetapkan, dengan adanya UAN, maka kita akan mengetahui daerah tertentu sudah mmampu memenuhi target, untuk itu kedepannya perlu ditingkatkan, nah bagi daerah yang belum mencapai, maka dibutuhkan suatu terobosan bagaimana daerah tersebut bisa mencapai standar yang ditetapkan.
  3. Dengan ujian nasional, sekolah dan guru mau tidak mau akan dipacu untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya supaya  para siswa dapat mengikuti ujian dan memperoleh hasil ujian yang sebaik-baiknya. Selain itu dengan adanya UN  siswa akan terdorong  untuk belajar sungguh-sungguh agar bisa lulus dengan hasil sebaik-baiknya
  4. Pada permendiknas  No.74 dan 75 tentang Panduan UN Tahun Pelajaran 2009-2010 SD dan SMP/SMA/SMK, Salah satu isinya menyebutkan  bahwa  Hasil UN dugunakan sebagai salah satu pertimbangan penentuan kelulusan peserta didik pada satuan pendidikan.
  5. Depdiknas melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), mengaku merasa puas dengan hasil UN 2008/2009 yang secara nasional persentasenya mengalami kenaikan.  Hasil UN bisa dijadikan tolok ukur pemerintah tentang keberhasilan pendidikan di Indonesia.
Kontra,
  1. Dari sistem Ujian Nasional yang ada sekarang ini adalah bergesernya paradigma bagi para praktisi pendidikan,  peserta didik dan wali peserta didik.Pertama, konstruk berfikir para kepala sekolah dan guru tentang hakekat atau substansi dari kegiatan pendidikan sekarang ini hanyalah sebatas mengantarkan peseerta didik untuk lulus ujian nasional saja, akibatnya tentang bagaimana mengantarkan peserta didik untuk menjadi anak yang cerdas sebagaimana di rumuskan dalam tujuan utama pendidikan nasional tidak pernah di pikirkan. Karena yang penting bagaiman para peserta didik itu siap berlaga dalam Ujian Nasional yang hanya terdiri dari tiga mata pelajaran tersebut.
  2. UAN tidak perlu dilaksanakan, kalau hanya dijadikan sebagai standar kelulusan, karena akan merusak proses yang selama ini diikutiu oleh siswa. akan menjadi preseden buruk ke depan kalau ini tetap dipaksakan. sebagai ilustrasi, ada anaka yang rajin dan pintar, tidak pernah bolos, selalu juara, tetapi, karena pada malam sebelum ujian, ibu kandungnya sakit, sehingga harus menemani di rumah sakit, dan pagi harinya ujian diikuti dengan tidak konsentrasi akhirnya hasil menyatakan gagal. seorang siswa lainnya yang sering bolos, nilainya kurang memuaskan, tetapi pada saat ujian, kebetulan duduk berdekatan dengan anak yang pitar, sehingga dapat mencontek, akhirnya lulus. dua contoh di atas, menunjukkan bahwa ada ketidak adilan dalam penentuan kelulusan jika hanya menggunakan standar UAN. oleh karena itu solusi yang dapat saya berikan adalah, UAN tetap dilaksanakan untuk point pertama tadi, tetapi untuk menentukan kelulusan berikanlah kesempatan dan otonomi kepada sekolah dalam hal ini adalah guru untuk menentukan kelulusan karena guru yang tahu proses selama ini.
  3. Banyak pihak menentang adanya UN, karena menganggap bahwa Ujian Nasional sebagai sesuatu yang sangat bertentangan dengan semangat reformasi pembelajaran yang sedang kita kembangkan. Kita ketahui bahwa saat ini  model pembelajaran kita lebih berorientasi pada pencapaian kemampuan kognitif ke arah pembelajaran yang lebih berorientasi pada pencapaian kemampuan afektif dan psikomotor, yang menekankan pendidikan berkarakter pada peserta didik.
  4. Ujian Nasional sering dimanfaatkan untuk kepentingan diluar pendidikan, seperti kepentingan politik oleh para pemegang kebijakan pendidikan atau kepentingan ekonomi bagi beberapa orang. Jadi  tidak heran dalam pelaksanaan UN banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan, seperti kebocoran soal, nyontek yang disengaja, rekayasa hasil pekerjaan siswa dan sebagainya.
  5. Banyak orang beranggapan kalau UN merupakan bentuk ketidak adilan nyata dimana hasil belajar siswa hanya dilihat dari hasil ujian nasional yang menentukan lulus tidaknya siswa tanpa memperhatikan proses belajar siswa sehari – hari. 

Download Kumpulan Soal UN

UN 2014
Berbagai persiapan telah dilakukan oleh pihak sekolah maupun para siswa untuk mempersiapkan Ujian Nasional 2014. Mulai dari persiapan akademis, psikologi maupun taktis . Para siswa mempersiapkan dengan les privat , tambahan pelajaran disekolah , dan belajar kelompok bahkan latihan soal-soal UN tahun sebelumnya. Semua hal tersebut mereka lakukan untuk melancarkan berlangsungnya UN 2014 dan supaya harapan mereka untuk Lulus dan mendapatkan nilai yang bagus terwujud. 
Menteri pendidikan juga menyiapkan berbagai antisipasi untuk menghindari peristiwa keterlambatan pencetakan naskah UN yang berujung kekisruhan pada pelaksanaan UN tahun ini. Salah satunya, memasukkan percetakan yang pernah bermasalah ke dalam daftar hitam. Dan akan memperketat spek teknis dari percetakan yang akan ditunjuk, yakni dari sisi kemampuan percetakan, keseuaian dengan aturan main, kapasitas mesin, dan manajemen percetakan. 

prestasi :)Tidak terasa kalau pelaksanaan Ujian Nasional semakin dekat dan tinggal sekitar 3 bulan lagi . Tentunya siswa menjadi sering belajar dan tidak bermain terlalu lama . Mereka lebih sering baca buku atau mengerjakan Kumpulan Soal UN  saat sedang ada waktu luang . Tidak jarang mereka juga belajar kelompok beramai-ramai untuk saling bertukar pikiran dan menambah ilmu pengetahuan . Sebagian siswa rela berangkat sekolah lebih awal dan pulang lebih sore untuk mendapatkan tambahan bimbingan belajar dari guru-guru . Mereka yang belum puas dengan tambahan pelajaran disekolah akan mengikuti bimbingan pelajaran di rumah atau sering disebut les privat yang tentunya cukup merogoh kantong orang tua . 

Tidak hanya mereka yang frustasi menghadapi Ujian Nasional , tetapi orang tua , kakak atau saudara mereka pun juga merasakannya , karena mereka takut kalau anaknya tidak lulus dan berita itu pasti akan menyebar kemana-mana dan mencoret nama baik orang tua dan juga sekolah . Maka dari itu para siswa harus rajin belajar dan sering mengerjakan soal-soal UN supaya mimpinya terwujud dan membanggakan keluarga dan sekolah . Berdasarkan hal tersebut, orang tua tidak segan-segan memberi hadiah dan menyekolahkan kalian di sekolah favorit.