Berbagai persiapan
telah dilakukan oleh pihak sekolah maupun para siswa untuk mempersiapkan Ujian Nasional 2014. Mulai dari
persiapan akademis, psikologi maupun taktis . Para siswa mempersiapkan dengan les privat , tambahan pelajaran disekolah , dan belajar kelompok bahkan latihan soal-soal UN tahun sebelumnya. Semua hal tersebut mereka lakukan untuk melancarkan berlangsungnya UN 2014 dan supaya harapan mereka untuk Lulus dan mendapatkan nilai yang bagus terwujud.
Menteri pendidikan juga menyiapkan berbagai antisipasi untuk menghindari peristiwa keterlambatan pencetakan naskah UN yang berujung kekisruhan pada pelaksanaan UN tahun ini. Salah satunya, memasukkan percetakan yang pernah bermasalah ke dalam daftar hitam. Dan akan memperketat spek teknis dari percetakan yang akan ditunjuk, yakni dari sisi kemampuan percetakan, keseuaian dengan aturan main, kapasitas mesin, dan manajemen percetakan.
Tidak terasa kalau pelaksanaan Ujian Nasional semakin dekat dan tinggal sekitar 3 bulan lagi . Tentunya siswa menjadi sering belajar dan tidak bermain terlalu lama . Mereka lebih sering baca buku atau mengerjakan Kumpulan Soal UN saat sedang ada waktu luang . Tidak jarang mereka juga belajar kelompok beramai-ramai untuk saling bertukar pikiran dan menambah ilmu pengetahuan . Sebagian siswa rela berangkat sekolah lebih awal dan pulang lebih sore untuk mendapatkan tambahan bimbingan belajar dari guru-guru . Mereka yang belum puas dengan tambahan pelajaran disekolah akan mengikuti bimbingan pelajaran di rumah atau sering disebut les privat yang tentunya cukup merogoh kantong orang tua .
Tidak hanya mereka yang frustasi menghadapi Ujian Nasional , tetapi orang tua , kakak atau saudara mereka pun juga merasakannya , karena mereka takut kalau anaknya tidak lulus dan berita itu pasti akan menyebar kemana-mana dan mencoret nama baik orang tua dan juga sekolah . Maka dari itu para siswa harus rajin belajar dan sering mengerjakan soal-soal UN supaya mimpinya terwujud dan membanggakan keluarga dan sekolah . Berdasarkan hal tersebut, orang tua tidak segan-segan memberi hadiah dan menyekolahkan kalian di sekolah favorit.
Menteri pendidikan juga menyiapkan berbagai antisipasi untuk menghindari peristiwa keterlambatan pencetakan naskah UN yang berujung kekisruhan pada pelaksanaan UN tahun ini. Salah satunya, memasukkan percetakan yang pernah bermasalah ke dalam daftar hitam. Dan akan memperketat spek teknis dari percetakan yang akan ditunjuk, yakni dari sisi kemampuan percetakan, keseuaian dengan aturan main, kapasitas mesin, dan manajemen percetakan.
Tidak terasa kalau pelaksanaan Ujian Nasional semakin dekat dan tinggal sekitar 3 bulan lagi . Tentunya siswa menjadi sering belajar dan tidak bermain terlalu lama . Mereka lebih sering baca buku atau mengerjakan Kumpulan Soal UN saat sedang ada waktu luang . Tidak jarang mereka juga belajar kelompok beramai-ramai untuk saling bertukar pikiran dan menambah ilmu pengetahuan . Sebagian siswa rela berangkat sekolah lebih awal dan pulang lebih sore untuk mendapatkan tambahan bimbingan belajar dari guru-guru . Mereka yang belum puas dengan tambahan pelajaran disekolah akan mengikuti bimbingan pelajaran di rumah atau sering disebut les privat yang tentunya cukup merogoh kantong orang tua .
Tidak hanya mereka yang frustasi menghadapi Ujian Nasional , tetapi orang tua , kakak atau saudara mereka pun juga merasakannya , karena mereka takut kalau anaknya tidak lulus dan berita itu pasti akan menyebar kemana-mana dan mencoret nama baik orang tua dan juga sekolah . Maka dari itu para siswa harus rajin belajar dan sering mengerjakan soal-soal UN supaya mimpinya terwujud dan membanggakan keluarga dan sekolah . Berdasarkan hal tersebut, orang tua tidak segan-segan memberi hadiah dan menyekolahkan kalian di sekolah favorit.
0 komentar:
Posting Komentar